Sabtu, 07 Januari 2012

DAMPAK GEJALA ALAM



Orang yang tinggal di sekitar gunung api harus mempu-nyai kesiapan antara lain kesiapan akan terjadinya letusan letusan mereka musti belajar tanda-tanda aktivitas gunung api, mereka harus tahu kemana akan pergi jika gunung tersebut meletus.
Dampak posifit alam dan gejalanya menjadikan bentuk muka bumi yang beragam memberi pilihan bagi manusia untuk melaku-kan kegiatan ekonomi yang beragam pula di tataran tinggi manusia bisa menanam tanaman perdagangan, di dae-rah pantai manusia bisa mengusahakan industri peri-kanan.
Sedangkan dampak negatif gejala alam dapat disebutkan gempa bumi bisa menimbulkan korban jiwa dan merusak aktivitas manusia. Erosi dapat menye-babkan tanah pertanian menjadi tidak subur bahkan dapat menyebabkan banjir. Manusia yang memiliki prinsip mengutamakan kese-lamatan mengenal dam-pak negatif dan mengupayakan pencegahan/ penyelamatan dari gejala alam yang merusak.
Relief muka bumi terbentuk karena adanya tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen contohnya gempa bumi merugikan material maupun nyawa manusia. Tenaga eksogen contoh erosi menyebabkan tanah pertanian yang terjadinya subur menjadi gersang karena humus tanah dikikis oleh proses itu.
Tenaga endogen dan eksogen terhadap corak/ bentuk permukaan bumi pengaruhnya : menyebabkan terjadinya pegunungan, lembah dan perbukitan, bentuk permukaan bumi mempengaruhi kegiatan ekonomi manusia di daerah pegunungan dan dataran tinggi manusia. Di daerah pegunungan dan dataran tinggi manusia cenderung melakukan kegiatan ekonomi di bidang pertanian/tanaman perdagangan seperti kopi, cengkeh, the, tanaman tersebut cocok dengan temperatur dataran tinggi,
Di dataran rendah, manusia memiliki kegiatan ekonomi yang lebih beragam seperti persawahan, perterna-kan, perindustrian, pari-wisata dan bidang jasa, di daerah pantai manusia memiliki kegiatan ekonomi seperti perikanan laut dan tambak.
2. Kedatangan persebaran enek moyang bangsa Indonesia.
Kita telah mempelajari masa prasejarah, seperti pada zaman batu, zaman berburu dan zaman logam. Kita juga telah mempelajari teknologi yang berkembang pada waktu itu. Namun, tahukah kalian dari mana datangnya nenek moyang bangsa Indonesia? Bagaimana persebarannya di Indonesia maupun di daerah lainnya?
A. Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia diyakini berasal dari luar Indonesia, yaitu dari daerah Yunan di sebelah selatan Cina. Kesimpulan ini diambil berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan di wilayah itu dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari artefak yang ditemukan di Yunan, tampak bahwa setiap 3000 SM masyarakat di wilayah itu telah mengenal bercocok tanam. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia.
Masyarakat yunan ini melakukan migrasi dan menyebar ke sebelah selatan Cina, Vietnam, Semenanjung malaya, lalu ke Indonesia. Ada juga yang langsung mengarungi laut menuju Filipina terus ke arah kepulauan Indonesia dan samudera pasifik. Migrasi dilakukan secara bertahap dalam kelompok-kelompok. Setiap tahap berjarak kurang lebih 1000 tahun.
3. Proses sosial asosiatif dan disasosiatif
Kita telah membahas bagaimana nenek moyang bangsa Indonesia bermigrasi dari Yunan ke Indonesia. Tidak seperti kita sekarang yang menggunakan pesawat. Nenek moyang Indonesia bermigrasi hanya dengan menggunakan perahu tanpa mesin. Coba bayangkan, berapa lama waktu yang mereka tempuh dan bagai-mana mereka menghadapi tantangan alam maupun tantangan lainnya seperti penyakit!
Hal yang sama terjadi ketika mereka telah sampai di Indonesia. Untuk bisa bertahan hidup, mereka tentu saling membantu. Mereka saling membuntu dalam menghadapi bahaya binatang buas. Mereka juga saling membantu atau bekerjsama untuk membuka wilayah permukimannya. Namun, sebagai kumpulan manusia, tidak jarang pula mereka berkonflik atau bersaing. Antara kelompok bisa saja bersaing memperebutkan wilayah atau hasil buruan. Mereka juga berkonflik dengan masyarakat yang sudah lebih dahulu mendiami wilayah Indonesia.
Dalam sosiologi, inte-raksi manusia yang menyatu-kan seperti kerja-sama dise-but sebagai proses sosial asosiatif. Sementara itu, interaksi manusia yang mengarh pada perpecahan, seperti konflik dan persaingan, disebut proses sosial disosiatif.
PRINSIP EKONOMI DALAM KEGIATAN PRODUKSI
Prinsip ekonomi dengan pengorbanan kecil mem-peroleh hasil besar. Keun-tungan menggunakan prinsip ekonomi memak-simalkan keuntungan/ hasil serta meminimalkan keru-gian, pengorbanan dan biaya.
Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi antara lain ia harus tahu barang dan jasa apa yang dihasilkannya / digemari konsumen. Produsen. Produsen harus tahu dimana sebaiknya barang dan jasa dihasilkan. Membangun sebuah pabrik tempat strategis tidak terjadi pemborosan biaya pengang-kutan, baik pengang-kutan bahan mentah ke pabrik mau-pun pengangkutan produk ke pasar/konsumen.
Produsen harus tahu bagaimana cara terbaik dalam menghasilkan barang/jasa konsumen.
Produsen harus bisa menekan biaya serendah mungkin dengan mengalo-kasikan sumber daya, baik uang / karyawan sumber daya dapat dimaksimalkan dan tidak ada yang terbuang percuma.
PENDALAMAN
1. Mekanisme à menyeburkan tanah
2. Hasil tenaga endogen à Resapan air, tangkapan hujan/reservair, dan irigasi
3. Nenek moyang Indonesia Cina Selatan
4. Artefak Yunan ± 300 m à cocok tanam
5. proses sosial à Asosiatif à Mempersatukan / persahabatan
à disasosiatif à menceraikan/perkelaian, konflik persaingan
6. Prinsip ekonomi à Hasil sebanyak mungkin, pe-ngorbanan kecil,
à Keuntungan banyak/ maksimal.
Latihan
A. Benar Salah
Lingkari huruf B jika pernyataan benar dan S jika pernyataan salah! Berikan alasannya!
1. B – S Vulkanisme membuat tanah menjadi gersang
2. B – S Bentukan hasil tenaga endogen bermanfaat bagi irigasi
3. B – S Nenek moyang Indonesia berasal dari sebelah utara Cina
4. B – S Dari artefak yang ditemukan di Yunan,tampaknya sekitar 300 SM masyarakat di wilayah ini telah mengenal sistem perdagangan
5. B – S Saling membantu termasuk proses sosial asosiatif.
6. B – S Persaingan pribadi merupakan proses sosial disosiatif
7. B – S Menurut prinsip ekonomi, untuk mendapatkan hasil tertentu, manusia harus berkorban.
8. B – S Dengan prinsip ekonomi, kita dapat meminimal-kan keuntungan.
1. Dampak Tenaga Endogen.
Telah kita ketahui bahwa tenaga endogen dibedakan atas tiga jenis, yaitu tektonisme, vulkanisme dan seisme atau gempa. Tenaga endogen ini dapat menggerakkan dan mengangkat kulit bumi sehingga menyebabkan terjadinya lipatan atau pahatan pada muka bumi. Lipatan atau pahatan ini menghasilkan relief muka bumi yang beragam, seperti pegunungan, palung, gunung berapi, kawah, penggungan tengah laut, dan lembah.
Indonesia memiliki beragam bentuk muka bumi. Keragaman bentuk bumi muka itu berpengaruh positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Apa saja pengaruh positif dan negatifnya, dapat disimak dalam uraian dibawah ini.
Dampak Positif
Dampak Negatif
· Tenaga endogen membentuk relief muka bumi. Keragaman relief ini berdampak pada keragaman kegiatan ekonomi manusia.
· Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian, karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
· Gunung api merupa-kan penghasil bahan galian tambang yang sangat kaya, misalnya emas, intan, marmer, besi, timah serta bahan bangunan.
· Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan objek wisata alam yang sangat menarik.
· Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan daerah resapan air atau tangkapan hujan (reservoir) dan bermanfaat bagi irigasi.
· Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai. Lereng terjal tidak baik dijadikan daerah pertanian.
· Daerah – daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor. Tanah longsor dapat menimbulkan kerugian, baik materil maupun korban jiwa.
· Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api. Gempa bumi dan letusan gunugn api dapat menelan korban jiwa manusia, membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian materil bagi penduduk setempat.
Upaya Penanggulangan Dampak Negatif Tenaga Endogen
Kita telah membahas contoh dampak negatif dari tenaga endogen. Sebagai makhluk yang memiliki prin-sip hidup “lebih baik men-cegah daripada mengo-bati” adalah baik kalau kita mem-perhatikan beberapa hal dibawah ini :
· Tidak menjadikan lereng terjal sebagai lahan pertanian
· Tidak mendirikan lokasi pemukiman di daerah-daerah rawan longsor atau lereng yang terjal.
· Bila tinggal di daerah dekat gunung api atau rawan gempa, sebaiknya mengikuti informasi yang diberikan oleh pemerintah setempat mengenai kegunungapian atau kejadian gempa.
· Mendirikan bangunan yang kokoh (tahan gempa)
· Bila tinggal di daerah pesisir pantai, buatlah perumahan minimal sejauh 2 Km dari bibir pantai guna menghindari tsunami.
· Lestarikan hutan mengrove yang terdapat di pinggir pantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar